Rabu, 29 Juni 2016

Fakta Valak


Film The Conjuring 2 sedang menjadi trending topic untuk masyarakat di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.
Film tersebut menghadirkan sosok hantu berbaju biarawati yang sangat menyeramkan.
Namun di tangan orang yang kreatif, hantu Valak justru menjadi bahan guyonan.
Meme-meme lucu tentang hantu ini pun beredar di media sosial.
Termasuk mungkin kamu juga salah satu yang menjadikan Valaksebagai meme dan bahan guyonan.Nah, sebelum kamu menjadikan si hantu Valak ini sebagai bahan bercandaan, ada baiknya kamu ketahui dulu fakta-fakta tentangValak.
1. Tergambar dalam tiga kitab kuno
Valak ternyata telah dikenal sebagai iblis sejak zaman dulu lo!
Ia tergambar dalam tiga kitab kuno sekaligus.
Tiga kitab tersebut adalah Dictionnaire Infernal (1863), Pseudomonarchia Daemonum (1583), dan Goetia (1904).
Dalam ketiga kitab tersebut, Valak digambarkan sebagai pemimpin dari 30 pasukan.
2. Iblis yang mengendarai naga
alam kitab Dictionnaire Infernal yang ditulis oleh Collin de Plancy pada tahun 1863, Valak tergambar sebagai iblis berbentuk seorang anak kecil.
Ia bukanlah iblis biarawati yang seram.
Dalam kitab itu, Valak adalah iblis anak kecil yang mengendarai naga berkepala dua.
3. Presiden Migthy and Great
Sedangkan dalam kitab Goetia yang ditulis oleh S.L.MacGregor Mather, Valak tergambar sebagai presiden Migthy and Great.
Tidak jelas apa maksud dari Migthy and Great itu.
Tapi tugas Valak tergambar sebagai iblis yang memberikan jawaban tentang letak harta karun tersembunyi.
Ia juga mengatakan dimana naga berada.
Selain itu, Valak juga disebut memerintah 38 pasukan jiwa dan menyegelnya.
4. Valak punya banyak sebutan
Valak ternyata punya banyak sebutan juga.
Valak bisa disebut sebagai Ualac, Valac, Valax, Valu, Valic, atau Volac.
5. Kenapa Valak di Conjuring'>The Conjuring 2 adalah biarawati
Lalu kenapa ya Valak dalam Conjuring'>The Conjuring 2 berbentuk biarawati berbaju hitam?
James Want sutradara film tersebut mengatakan jika Valaksebenarnya masih belum sempurna.
"Saya merasa masih dalam proses menemukan desain yang tepat untuk Valak," kata James.
The Conjuring 2 merupakan film horor yang sedang menjadi pembicaraan hangat netizen.
Sosok hantu Valak yang menyeramkan seakan mempunyai daya tarik tersendiri sehingga menjadi topik yang tren di kalangan netizen.
Namun selain Valak, ada hal lain yang menarik untuk dibicarakan.
Yaitu mengenai kisah keluarga Hodgson, keluarga yang benar-benar mengalami teror Enfield bertahun-tahun lalu.
Jika tokoh Valak hanya merupakan tokoh rekaan untuk menghubungkan cerita antara Conjuring'>The Conjuring danConjuring'>The Conjuring 2, keluarga Hodgson ini nyata keberadaannya.
Kisah keluarga Hodgson yang mengalami teror menyeramkan pada tahun 1977 itu dikenal dengan kisah 'Enfield Haunting'.
Kisah tersebut menjadi perhatian masyarakt Inggris di tahun 1977 dan 1978.
Bahkan harian The Mirror pernah mengangkat kisah supranatural yang dialami keluarga ini.
Janet Hodgson yang dalam film diceritakan menjadi pusat dari gangguan itu, mengalami hal yang serupa di dunia nyata.
Janet memang sering dirasuki oleh hantu bernama Bill.
Dalam video berjudul 'Revisiting Enfield' yang mengawali proses pembuatan film Conjuring'>The Conjuring 2, Margaret dan Janet Hodgson asli menuturkan kisah mereka.
Margaret dan Janet menjalani masa kecil yang normal hingga pada Agustus 1977.
Setelahnya hal menyeramkan mulai mengganggu keluarga mereka.
Saat itu Janet berusia 11 tahun dan Margaret 13 tahun.
"Lemari tiba-tiba bergerak sendiri menuju pintu," ucap Janet dalam video tersebut.
Semenjak itu, hal-hal aneh pun terus berlangsung di rumah yang mereka diami yang terletak di 284 Green Street, Enfield, London.
Bahkan Janet benar-benar mengalami levitating atau kondisi melayang di udara.
Aktivitas yang tidak normal itu terjadi selama 18 bulan.
Suatu hari, Peggy Jodgson, ibu Janet melapor ke polisi dan meminta rumah mereka diperiksa.
Anggota polisi yang memeriksa, Constable Carolyn Heeps mengaku menemukan hal yang luar biasa di rumah itu.
Ia mendengar ketukan di dinding, yang tak diketahui apa penyebabnya.
Ia pun angkat tangan atas kasus yang menimpa keluarga tersebut dan menyarankan agar Peggy meminta bantuan pihak gereja.
Kini 40 tahun telah berlalu, teror Enfield sudah lama berakhir.
Namun Janet dan Margaret, saksi mata yang juga tokoh nyata dalam Conjuring'>The Conjuring 2, belum bisa melupakan kenangan menyeramkan dari masa kecil mereka tersebut.
Sebelum Selanjutnya
Sumber : Tribun

Selasa, 21 Juni 2016

The Voice Indonesia

pemenang the voice indonesia
Grand Final The Voice Indonesia 2016 mencapai puncaknya. Empat Grand Finalis, Sekar Teja, Nina Yunken, Fitri Novianti, dan Mario G. Klau pun sudah menyuguhkan penampilan terbaik mereka lewat dua lagu yang disuguhkan.

Dan kini tiba saatnya result dari hasil perolehan voting sms yang diraih oleh setiap Grand Finalis. Daniel Mananta sebagai host akan membacakan voting yang menentukan urutan juara The Voice 2016.

Gelar juara The Voice Indonesia 2016 dengan perolehan voting sms sebesar 52,20 % berhasil disandang oleh Mario G. Klau dari tim Coach Kaka. Runner up atau juara kedua dengan presentase 29,15 % diraih oleh tim Coach Judika, Sekar Teja. 

Untuk posisi ketiga diisi oleh tim Coach Agnez Mo, Fitri Novianti. Sedangkan pemenang keempat dengan perolehan sms sebesar 4,9 % adalah tim dari Coach Ari Lasso, Nina Yunken. 

Seperti diketahui, Juara I akan mendapatkan uang tunai dengan total senilai Rp 100 juta, satu unit mobil, asuransi jiwa senilai Rp 1 milliar, dan paket liburan ke Inggris. Juara II mendapatkan uang tunai dengan total Rp 75 juta, satu unit mobil, asuransi jiwa senilai Rp 750 juta, dan paket liburan ke Inggris. 

Juara III mendapatkan uang tunai dengan total ...(selanjutnya)

Selasa, 14 Juni 2016

Razia Warteg

 Masyarakat sudah tak asing lagi dengan nama Saeni. Ya, ia adalah seorang ibu yang miliki warung makan dan di razia oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) karena membuka usahanya di siang hari saat bulan suci Ramadan. Masyarakat yang tidak terima akan razia tersebut pun mengumpulkan dana untuk membantu usaha Saeni.
Ternyata kejadian ini pun menyentuh hati Presiden Joko Widodo. Dua orang yang mengaku sebagai utusan dari presiden pun menyerahkan bantuan sebesar Rp 10 juta. “Baru tadi siang ada dari utusannya Pak Jokowi, ngasih bantuan Rp 10 juta,” ujar Saeni saat ditemui di warung miliknya di Kota Serang, Banten, Minggu (12/06) padaLiputan6.com.
Saeni menjelaskan bahwa utusan dari Istana tersebut menyampaikan mandat dari Jokowi agar menggunakan uang itu untuk kebutuhan sehari-hari atau mengganti tempat usahanya yang rusak akibat razia yang dilakukan oleh Satpol PP.
“Tadi amanat dari Pak Jokowi, uang ini buat bayar utang-utang, utang ke bank keliling, bayar beras, biar tenang. Alhamdulillah,” tutur penjaga warung makan berusia 53 tahun ini pada Liputan6.com.
razia warteg di serang
Tidak hanya memberikan sejumlah uang, pada Liputan6.com, Saeni mengatakan bahwa Presiden akan menelpon “Besok (Senin 13 Juni 2016) Pak Jokowi bilangnya mau telpon, nanya apa utang sudah dibereskan belum ke bank keliling,” kata Saeni, Minggu (12/60 pada Liputan6.com
Meski mendapatkan banyak simpati, Saeni mengaku dirinya salah telah berjualan di siang hari saat bulan puasa. Namun, ia pun mengaku bahwa telah berusaha agar warung makannya tidak tampil mencolok.
Menanggapi hal tersebut Ketua Kenadziran Kesultanan Banten, Tubagus (Tb) A. Abbas Wasse mengatakan bahwa penertiban terhadap warung makan yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Serang sebenarnya sudah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2010 tentang Penyakit Masyarakat dan Razia dan Surat Edaran Wali Kota Serang Nomor 451.13/556-Kesra/2016 tentang imbauan bersama menyambut bulan suci Ramadan yang isinya terdapat jam operasional rumah makan yang baru diperbolehkan beroperasi sejak pukul 16.00 WIB.
Meski demikian, ia pun mendesak agar Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tak hanya merazia watung makan kecil milik Saeni. Pemkot juga haus berani melakukan penertiban pada rumah makan besar yang berada di Kota Serang yang pula melanggar perda.